Myxero ~ Welcome To My Blogspot - Thanks For Visiting ~ Myxero

Selasa, 09 April 2013

Tiga pesawat pertama Indonesia hasil sumbangan rakyat Sumatra

TNI Angkatan Udara (AU) identik dengan pesawat terbang. Anda mungkin sering melihat atraksi pesawat terbang ketika peringatan hari ulang tahun (HUT) TNI AU digelar. Misalnya HUT ke 67 pada 9 April sekarang ini. Tahukah Anda, bila pesawat angkut setelah masa kemerdekaan dulu merupakan hasil sumbangan rakyat Sumatra?

Dua tahun paska kemerdekaan, pemerintah RI yang masih bayi membutuhkan angkutan udara untuk jual beli barang, mengirim seorang diplomat, atau untuk mengirim pasukan secara cepat. Pesawat angkut pertama kali adalah RI-002, disusul RI-003, kemudian RI-004, kemudian RI-005, RI-006, dan terakhir adalah pesawat RI-001.

Lalu dari mana pemerintah membeli pesawat-pesawat itu? Seperti ditulis dalam buku Sejarah Operasi Penerbangan Indonesia periode 1945-1950 yang diterbitkan Dinas Sejarah TNI AU, setidaknya ada tiga pesawat dibeli dari hasil sumbangan rakyat Sumatra, yakni; pesawat Avro Anson pada Desember 1947.

Pesawat itu dibeli dari bangsawan Australia, H Keegan, dengan nomor registrasi VH-BBY. Pembelian pesawat dilakukan dengan cara barter emas seberat 12 kg sumbangan rakyat Sumatra. Pesawat ini kemudian diberi nama RI-003. Kemudian pesawat Avro Anson kedua yang dibeli pada 1948. Pesawat ini diberi nama RI-004.

Terakhir adalah pesawat Dakota yang juga hasil sumbangan rakyat Sumatra. Untuk mengumpulkan dana itu, Soekarno berpidato pertama kali pada 16 Juni 1948 di Aceh Hotel, Kuta Raja, dan berhasil menggugah semangat rakyat Sumatra khususnya Aceh.

Lalu panitia Dakota dibentuk, dan diketuai oleh Djunet Yusuf, Said Ahmad Al Habsji.

Dalam tempo dua hari, masyarakat Aceh berhasil mengumpulkan uang 130.000 straits dollar, lalu digunakan oleh pemerintah membeli pesawat Dakota RI-001 Seulawah. Pesawat ini adalah cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways. Pesawat ini sangat besar jasanya dalam perjuangan awal pembentukan negara Indonesia.

Pesawat Dakota Seulawah ini memiliki panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28.96 meter, ditenagai dua mesin Pratt & Whitney berbobot 8.030 kg.




Source : yahoo.com
readmore »»  

Gunung Padang Belum Pasti Mengandung Emas


Gunung Padang Belum Pasti Mengandung Emas  Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cianjur belum bisa memastikan adanya potensi kandungan emas di situs megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebab, hingga kini Dinas PSDAP tidak pernah melakukan penelitian menyangkut kandungan emas di situs megalit yang pernah digadang-gadang terbesar di Asia Tenggara itu.

Kepala Seksi Data Potensi Pertambangan dan Sumber Daya Energi Dinas PSDAP Kabupaten Cianjur, Haris Firmansyah, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidaknya kandungan emas di situs megalitikum Gunung Padang, meskipun memang lokasinya berdekatan dengan tambang emas Gunung Rosa. Sebab, perlu pengkajian dan penelitian mendalam untuk memastikan adanya indikasi kandungan emas di Gunung Padang.

"Kalau melihat lokasinya memang berdekatan dengan tambang emas Gunung Rosa. Tapi tidak otomatis Situs Gunung Padang mengandung emas. Perlu ada upaya eksplorasi untuk mengetahuinya," kata Haris di Cianjur, Selasa, 9 April 2013.

Menurut Haris, secara teknis lokasi-lokasi yang disinyalir mengandung emas itu biasanya berpola urat. Artinya, antara satu lokasi dan lokasi lainnya berada dalam satu jalur. "Kita belum melihat adanya pola urat antara tambang emas Gunung Rosa dan Situs Gunung Padang," ujarnya.
PSDAP akan mengkonfirmasi hal tersebut ke  PT CKP (Cikondang Kencana Prima) selaku pemegang KP (kuasa penambangan) tambang emas Gunung Rosa untuk melihat detail pemetaan eksplorasi wilayah yang mengandung emas.

Haris juga belum bisa memastikan apakah Dinas PSDAP Kabupaten Cianjur akan melakukan eksplorasi melihat potensi kandungan emas di situs Gunung Padang. Penyebabnya, akvititas eksplorasi atau penelitian membutuhkan biaya besar. "Tahapan eksplorasi itu membutuhkan biaya mencapai miliaran rupiah," ujarnya.
Menurut dia, di  Kabupaten Cianjur  potensi pertambangan emas bisa dikatakan cukup banyak. Hampir semuanya berlokasi di wilayah Cianjur selatan. "Selain di Gunung Rosa di Kecamatan Campaka dan Gunung Subang di Kecamatan Tanggeung, ada juga putensi kandungan emas  di Kecamatan Sukanagara," katanya.
Sementara itu,  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Bacharudin Ali bersikukuh di bawah situs Gunung Padang terkandung emas dan besi. Dalihnya lantaran Gunung Padang berada pada satu jalur guratan dengan Gunung Rosa yang sudah lama dieksploitasi karena mengandung emas.

"Berdasarkan hasil penelitian, jalur guratan emasnya mencapai ke Kecamatan Sukanagara, Tanggeung, Cibinong, Cikadu, Naringgul, dan ke arah Garut," kata Bachrudin.



 Source : yahoo.com
readmore »»  

Senin, 08 April 2013

200 Orang Berpesta Atas Kematian Margaret Thatcher



Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher wafat pada usia 87 tahun, Senin, 8 April 2013. Kepergian Iron Lady itu membuat Inggris merasa kehilangan. Setidaknya begitulah klaim dari Perdana Menteri Inggris David Cameron. Kata Cameron, "Kita kehilangan pemimpin besar, perdana menteri hebat, tokoh Inggris besar."

Tapi, di belahan Inggris lain, tepatnya di Brixton, London Selatan, pesta kematian Thatcher digelar. Setidaknya 200 orang menari conga dan menenggak sampanye. Mereka pun berteriak, "Maggie, Maggie, Maggie, mati, mati, mati!"

Tak hanya itu, mereka juga membawa pelbagai spanduk. Tulisannya: bersukacitalah, Thatcher sudah mati. Pesta kematian Thatcher juga digelar di Glasgow, dan selanjutnya di Bristol, Liverpool, Newcastle, serta Manchester. Beberapa delegasi konferensi National Union of Students di Sheffield bersorak dan bertepuk tangan ketika mendapat kabar kematian Thatcher.

"Mereka yang merayakan kepergian Thatcher berusia terlalu muda untuk mengingat Thatcher sebagai perdana menteri," tulis Mail Online, Selasa, 9 April 2013.

Melalui Twitter, musuh bebuyutan Thatcher, Derek Hatton, menunjukkan ketidaksukaannya kepada mantan perdana menteri itu. Kata Hatton, "Masalahnya bukan tentang apakah dia sekarang sudah meninggal, tapi untuk kepentingan jutaan orang, aku menyesal dia pernah lahir."

Di tempat berbeda, Sekretaris Jenderal National Union of Mineworkers, Chris Kitchen, bersuara tak berbeda jauh dengan Hatton. Bahkan ia mengaku telah lama menanti kabar kematian Thatcher. "Dan saya tidak akan menumpahkan air mata untuk dia," ujar Kitchen.
readmore »»  

Sabtu, 06 April 2013

Asal Usul Korupsi Polisi

Ilustrasi (Antara/Muhammad Deffa)



Lagi-lagi berita korupsi polisi. Padahal berita kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM senilai Rp 3 miliar oleh Mantan Kepala Korlantas Irjen Djoko Susilo belum reda. Tapi baru-baru ini publik kembali dihebohkan video polisi lalu lintas korupsi di Bali.
Nah, ribut-ribut berita polisi korupsi ini, ada baiknya kita mengetahui asal usul korupsi polisi. Menurut Guru Besar Sosiologi Hukum Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar, karena banyak kasus korupsi, kondisi kepolisian menjadi tidak normal.
"Seharusnya mereka menjadi contoh. Pengayom, menjaga keamanan, bukan meminta uang. Fenomena ini merupakan kondisi tidak normal," kata dia ketika dihubungi merdeka.com, Kamis (4/4).
Bicara sejarah Bambang memang mengaku tidak faham detail kasus-kasus korupsi di instansi penegak hukum itu. Dia hanya mengatakan penyakit korupsi itu cukup lama menjangkiti intitusi, dan tampak sulit disembuhkan hingga kini.
Pada Tahun 2004, seperti ditulis Bambang dalam artikel yang dimuat Koran Sindo beberapa waktu lalu, Gubernur PTIK Irjen Pol Farouk Muhammad pernah mendorong mahasiswa PTIK Angkatan 39 A melakukan penelitian fenomena korupsi di lingkungan Polri.
Hasilnya, penyakit korupsi diidentifikasi telah merambah bidang operasional maupun pembinaan. Adapun bentuk korupsi; ada korupsi internal dan eksternal. Korupsi internal dilakukan petugas dengan tidak melibatkan masyarakat umum. Bentuk korupsi ini menyangkut kepentingan pelaku dalam lingkup kedinasan, tidak menyentuh langsung kepentingan publik.
Contohnya korupsi jual-beli jabatan (purchase of position), korupsi penerimaan menjadi anggota polisi (recruitment), korupsi dalam seleksi masuk pendidikan lanjutan, korupsi dalam pendistribusian logistik dan penyaluran dana keuangan.
Berikutnya korupsi eksternal, yaitu korupsi melibatkan kepentingan masyarakat secara langsung. Contohnya korupsi mendamaikan kasus perdata yang dianggap pidana, tidak melakukan penyidikan secara tuntas suatu kejahatan, pungutan pada penerbitan pelbagai bentuk surat SIM, SCTK, STNK, BPKB, surat laporan kehilangan barang dan lain-lain.
Selanjutnya Bambang mengutip Maurice Punch (1985) dalam buku Police Organization. Punch mengatakan, korupsi polisi terjadi karena mereka menerima atau dijanjikan keuntungan yang signifikan, di antaranya; untuk melakukan sesuatu yang ada dalam kewenangan, melakukan sesuatu di luar kewenangan, melakukan diskresi legitimasi dengan alasan tidak patut, dan menggunakan cara di luar hukum untuk mencapai tujuan.
Sementara itu, Benedict Anderson dalam bukunya berjudul 'The Ideal of Power in Javanese Culture' (1972), mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah terjadi sebelum Belanda menjajah Indonesia. Bahkan ada yang bilang VOC bangkrut pada awal abad 20 akibat korupsi yang merajalela di semua lini, termasuk kantor keamanan atau polisi.
Setelah proklamasi kemerdekaan banyak petinggi Belanda kembali pulang. Posisi kosong mereka kemudian diisi oleh kaum pribumi pegawai pemerintah Hindia Belanda (ambtenaar) yang tumbuh dan berkembang di lingkungan  korup. Kultur korupsi tersebut berlanjut hingga masa pemerintah Presiden Soekarno, Orde Lama dan Presiden Soeharto, Orde Baru.
Periode orde baru tidak banyak kasus korupsi para jenderal terkuak. Namun demikian, Rum Aly, dalam bukunya berjudul Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966 terbitan Kata Hasta Pustaka, Jakarta, I Juli 2006, sempat menulis kasus korupsi jumbo pejabat polisi yang tercatat pertama kali pada akhir 1970-an yang dilakukan Letnan Jenderal Siswadji bersama colega para jederal yang menggerogoti uang institusi hingga Rp 44 miliar.
Setelah itu kasus-kasus korupsi melibatkan pejabat kepolisian terus mencuat hingga sekarang. Sebelum dugaan kasus korupsi Irjen Djoko timbul, kasus korupsi lebih dulu menyeret Jendral Susno Duadji, Perwira Polisi Edmond Elyas, Raja Erizman, Suyitno Landung dan Samuel Ismoko.
Lalu bagaimana dengan kasus korupsi recehan seperti dilakukan Polisi Lalu Lintas di Bali?


Source :  merdeka.com
readmore »»  

Flu Burung H7N9 telah menyerang 18 Orang di Cina

 



Dua orang terkonfirmasi kembali terinfeksi virus flu burung H7N9 yang telah menewaskan 6 nyawa dari 4 provinsi di Cina. Kedua pasien laki-laki, berusia 66 dan 74 tahun, masing-masing, menunjukan gejala flu akhir bulan lalu dan didiagnosis dengan pneumonia selama dua hari terakhir.
Menurut Komisi kesehatan kota dan keluarga berencana dalam siaran pers, Sabtu 6 April 2013, keluarga dekat yang berinteraksi dengan pasien belum menunjukkan gejala flu. Jumlah keluarga dekat itu sebanyak 11 orang. Maka pada hari ini, Cina telah mengkonfirmasi sebanyak 18 kasus virus H7N9, delapan dari Provinsi Shanghai, 6 dari Provinsi Jiangsu, 3 dari Provinsi Zhejiang dan satu dari Provinsi Ahui.

Provinsi Shanghai diketahui paling banyak melaporkan pasien terinfeksi dibandingkan provinsi lainnya. Dan sampai saat ini, 4 dari pasien di Shanghai telah meninggal dunia, sedangkan dua lagi di Provinsi Zhejiang.

Untuk membendung penyebaran virus, Shanghai, Zhejiang, dan Jiangsu telah menghentikan aktiviitas perdagangan unggas hidup.

Komisi kesehatan kota dan keluarga berencana juga mengatakan kembali pada hari ini, sudah dilakukan isolasi pada pasien terinfeksi dan belum ada tanda-tanda penularan dari manusia ke manusia.



Source :  yahoo.com
readmore »»