San Francisco – Lapisan es Greenland semakin menipis di bagian tepi, dan
dapat segera terbuka di bagian utara. Demikian dilaporkan dari pantauan
satelit dan penelitian udara terbaru yang dipresentasikan pada 4
Desember 2012 dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union.
Tampilan
yang luas menunjukkan lapisan es Greenland semakin menipis dalam 20
tahun terakhir, menurut laporan peneliti di pertemuan tersebut. Namun,
secara regional, Greenland menunjukkan cerita yang lebih kompleks.
Beberapa
bagian penutup es raksasa, salah satu blok es terbesar di Bumi, mencair
lebih cepat dari yang lain, tapi pada beberapa bagian terlihat semakin
menebal, tutur para ilmuwan.
Greenland saat ini kehilangan
sekitar 22 gigaton (22 kubik kilometer) es setiap tahun, tutur Beata
Csatho, dosen di University of Buffalo di New York. Semua es yang
mencair menaikkan ketinggian air laut global, dan es yang terus mencair
akan berpengaruh pada peningkatan ketinggian air laut di masa depan.
Lapisan
es di bagian utara secara khusus memberikan ancaman bahaya di masa
depan karena semakin menipis. Bagian tepi timur laut menipis dengan
cepat, berpotensi membuat sisa es bagian utara akan mencair, tutur
Csatho. Lapisan es bisa mulai mengalir seperti sungai ke utara jika
bagian tepi menipis cukup cepat.
Lapisan es bagian tenggara yang
mencair juga semakin meningkat, tutur Csatho. Data itu berasal dari
satelit dan kampanye IceBridge NASA, yang menerbangkan pesawat penuh
dengan instrumen di atas Arktik dan Antartika.
Meski gletser
Jakobshavn di barat daya terlihat stabil, para peneliti di University of
Texas di Dallas menemukan bukti gletser itu menipis dengan cepat.
Perubahan ketinggian berada di kisaran 0,17 inci (4,34 mm) per tahun di
bagian luar gletser dari data IceBridge, selama empat tahun terakhir,
tutur mahasiswa doktoral, Wenlu Qi.
Data dari laser altimeter
menunjukkan bahwa lapisan es secara keseluruhan terus menipis meskipun
hujan salju di Greenland meningkat setelah tahun 2000, tutur Bill
Krabill, peneliti utama Airborne Topographic Mapper NASA dan seorang
ilmuwan di Wallops Flight Facility di Wallops Island, Virginia.
"Ini
adalah hal yang konsisten terjadi. Ada beberapa daerah yang semakin
tebal, tapi setiap kali Anda melihat ke tepi Greenland, Anda melihatnya
semakin menipis," katanya.
Krabill, yang terlibat dalam kampanye
IceBridge NASA, mengatakan badan antariksa itu baru saja menyetujui
untuk mengganti sayap pesawat P-3 untuk IceBridge. Misi IceBridge akan
"terus memperluas jangkauan" setelah peluncuran ICESAT-2 untuk
pengumpulan data spesifik dan validasi data ICESat-2, menurut penjelasan
NASA kepada OurAmazingPlanet melalui Twitter.
Pesawat P-3 yang
sudah dimodifikasi melakukan misi penerbangan harian pada pertengahan
Mei dari Thule menuju Kangerlussuaq, Greenland untuk mengukur es di laut
dan darat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar