Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan, hujan meteorit yang terjadi
di wilayah Chelyabinsk, Rusia, Jumat (15/2) pagi bukan sisa dari
asteroid 2012 DA14. Meski pun keduanya melewati bumi secara bersamaan.
Peneliti ESA mengkonfirmasi hal ini. Dalam akun twitternya, dikatakan
tidak ada hubungan antara meteorit dan asteroid. Sayangnya, tak
disebutkan mengenai rincian analisis tersebut.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menegaskan, asteroid 2012 DA14 tidak berada pada jalur yang bertabrakan dengan bumi.
Jika asteroid itu menabrak bumi, ledakan yang dihasilkan akan seribu
kali lebih kuat daripada bom nuklir yang melenyapkan Hiroshima pada
tahun 1945. Ini karena asteroid 2012 DA14 kira-kira berukuran 50 meter
(165 kaki).
Sebelumnya, berbagai media dan pakar mengaitkan hujan meteorit dengan asteroid 2012 DA14.
"Meteorit bisa jadi merupakan sisa dari asteroid yang sebelumnya.
Tetapi diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh,’’ ujar seorang profesor
astronomi di Tomsk State University Tatiana Bordovitsina kepada kantor
berita
RIA Novosti.
Lokasi Jatuhnya MeteoritPencarian pecahan meteor yang meledak di Rusia, Jumat (15/2/2013)
mulai membuahkan hasil. Militer Rusia memastikan sudah tiga lokasi yang
diidentifikasi sebagai tempat jatuhnya meteorit alias pecahan meteor
yang meledak itu.
Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan, hujan meteorit yang terjadi
di wilayah Chelyabinsk, Rusia, Jumat (15/2) pagi bukan sisa dari
asteroid 2012 DA14. Meski pun keduanya melewati bumi secara bersamaan.
Peneliti ESA mengkonfirmasi hal ini. Dalam akun twitternya, dikatakan
tidak ada hubungan antara meteorit dan asteroid. Sayangnya, tak
disebutkan mengenai rincian analisis tersebut.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menegaskan, asteroid 2012 DA14 tidak berada pada jalur yang bertabrakan dengan bumi.
Jika asteroid itu menabrak bumi, ledakan yang dihasilkan akan seribu
kali lebih kuat daripada bom nuklir yang melenyapkan Hiroshima pada
tahun 1945. Ini karena asteroid 2012 DA14 kira-kira berukuran 50 meter
(165 kaki).
Sebelumnya, berbagai media dan pakar mengaitkan hujan meteorit dengan asteroid 2012 DA14.
Laporan situs
Russia Today (RT), Angkatan Darat Rusia telah
mengamankan tiga titik jatuhnya meteorit. Masing-masing dua titik di
Danau Chebarkul di bagian barat Kota Chelyabinsk. Titik ketiga di dekat
Zlatoust yang terpisah jarak 80 kilometer dari kedua titik lainnya.
Penemuan di Danau Cherbakul berdasarkan laporan penduduk setempat. Di
tempat tersebut diduga sebagai tempat jatuhnya meteorit karena
terbentuk lubang seperti kawah di perairan yang membeku. Salah satu
lubang yang diduga bekas tumbukan meteorit itu selebar 6 meter.
Anggota Brigade Tank telah menjaga wilayah tersebut dan memasang
garis pengaman. Hasil pengukuran dilaporkan tak ada kenaikan radiasi
berbahaya di sekitarnya. Sampel air juga tak tercemar bahan asing.
Para ahli yang dikerahkan ke lokasi untuk mengidentifikasi
memperkirakan meteorit yang jatuh berbahan batuan dan besi. Penyelaman
akan dilakukan untuk mencari benda tersebut.
Hasil analisis Akademi Sains Rusia sebelumnya menyatakan bahwa meteor
yang meledak diperkirakan seberat 10 ton dan melesat di atmosfer Bumi
dengan kecepatan supersonik hingga 54.000 kilometer perjam sebelum
meledak di ketinggian 30-50 kilometer dari permukaan tanah.
Lembaga Antariksa Rusia Roskosmos juga memperkirakan bahwa objek yang jatuh di Chelyabinsk adalah meteorit.
“Berdasarkan perkiraan awal, objek angkasa itu adalah bukan buatan
manusia dan memenuhi syarat sebagai sebuah meteorit. Benda tersebut
bergerak pada lintasan rendah dengan kecepatan 30 kilometer per detik,”
demikian analisis Roskosmos.
Meteor meledak sekitar pukul 09.20 waktu setempat saat warga mulai
berkativitas. laporan terakhir ledakan menyebabkan korban luka-luka mencapai 1.200 orang.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (16/2/2013),
dari 1.200 korban luka, 200 di antaranya adalah anak-anak. Mereka
umumnya mengalami luka-luka karena terkena pecahan kaca bangunan yang
hancur akibat daya ledakan meteor tersebut. Syukurnya, sehari setelah
ledakan tersebut, belum ada laporan korban tewas.
Akademi Sains
Rusia sebelumnya memperkirakan, meteor yang meledak seberat 10 ton dan
melesat dengan kecepatan supersonik hingga 54.000 kilometer per jam,
sebelum meledak di ketinggian 30-50 kilometer dari permukaan tanah.
Sebuah pabrik seng di Kota Chelyabinsk porak-peranda. Atap pabrik seluas 600 meter persegi ambrol.
Pemerintah Rusia telah mengerahkan 20.000 petugas tanggap bencana dan 3 helikopter untuk menyisir korban peristiwa tersebut.
Meteor
meledak sekitar pukul 09.20 waktu setempat. Beberapa orang sempat
merekam detik-detik menjelang ledakan dan mengunggahnya di YouTube.
Saat
meteor meledak, sempat terjadi perubahan suhu di sekitar lokasi dari -6
derajat menjadi -18 derajat Celsius dan gelap beberapa saat. Ledakan
juga sempat memutus layanan telekomunikasi.
Source :
kaltim.tribunnews.com ,
republika.co.id ,
bengkuluekspress.com